Republik Turkmenistan (bahasa Turkmenistan: Türkmenistan Respublikasy), juga dikenal sebagai Turkmenia (bahasa Rusia: Туркмения). Sampai tahun 1990, Turkmenistan sedang tergabung dalam konstitusi Uni Soviet, yang bernama Republik Sosialis Soviet Turkmenistan. Turkmenistan terletak di Asia Tengah dan berbatasan terus dengan Iran di selatan, Afganistan di tenggara, Uzbekistan di utara, Kazakhstan di barat laut dan Laut Kaspia di barat. Sebagian akbar wilayahnya merupakan hamparan gurun pasir Karakum. Negara ini memiliki cadangan gas lingkungan kehidupan terbesar kelima di alam.
Masa ini, Turkmenistan menerapkan sistem politik partai tunggal. Sistem ini dianggap tidak memadai prinsip-prinsip dasar terkait rakyat.[1]. Sejak kemerdekaanya dari Uni Soviet, Turkmenistan dipimpin oleh Saparmurat Atayevich Niyazov, bahkan ia menamakan dirinya sebagai Turkmenbashi (bahasa Turkmenistan: Türkmenbaşy yang berfaedah "Pemimpin semua bangsa Turkmen"). Pada 21 Desember 2006, ia meninggal dan digantikan oleh Gurbanguly Mälikgulyýeviç Berdimuhammedow yang dituding oleh Dewan Keamanan Negara Turkmenistan, menempuh pemilihan umum pada 11 Februari 2007.
Sejarah
Wilayah Turkmenistan telah lama dikenal jumlah penduduk dalam sejarah. Jumlah pasukan dari bermacam kerajaan yang dikirim ke wilayah ini, demi memperoleh wilayah yang lebih makmur. Wilayah ini sudah lama dikenal terutama oleh bermacam kekaisaran Persia. Sejarah wilayah ini dimulai masa Kaisar Akhemeniyah (Kekaisaran lawas pertama Persia) menaklukan wilayah ini dan membaginya dalam tiga wilayah, Margiana, Khwarezmia, Parthia.
Aleksander Luhur menaklukan wilayah ini pada zaman ke-IV SM pada perjalanannya menuju Asia Tengah, dan pada masa itu pula Jalur Sutra didirikan sebagai jalur perdagangan utama yang menghubungkan Asia dan Cekungan Mediterania. Beberapa zaman kemudian, berdiri Kekaisaran Parthia Persia dan menciptakan ibukotanya di Nisa (Situs Warisan Alam UNESCO di Turkmenistan), yang masa ini berada agak 18 km ke arah barat energi Ashgabat. Setelah kejatuhan kekaisaran Parthia, wilayah ini sering kali direbut oleh bermacam kekaisaran Iran untuk beberapa zaman.
Pada zaman ke-VII M, bangsa Arab menaklukan wilayah ini dan sekaligus mengenalkan Islam dan juga adat Timur Tengah. Turkmenistan mulai dikenal luas ketika khalifah Ma'mun Ar-Rasyid dari dinasti Bani Abbasiyah memindahkan ibukota kerajaan Khorasan Raya ke Merw (Situs Warisan Alam UNESCO di Turkmenistan).
Pada pertengahan zaman ke-XI Kekaisaran Turki Seljuk memusatkan kekuasaan wilayahnya di Turkmenistan dalam upaya untuk menambah luas wilayah kekaisarannya sampai Khorasan. Pada pertengahan zaman ke-XII, kekuasaan Kekaisaran Turki Seljuk pun jatuh yang dikalahkan oleh Genghis Khan yang pada masa itu sukses merebut kekuasaan di wilayah timur Laut Kaspia dalam rangka pengembaraannya ke barat.
Tujuh zaman kemudian, bangsa Turkmen hidup dibawah kekuasaan bermacam kekaisaran dan perang antarsuku. Agak zaman ke-XVII dan ke-XIX Masehi, kekuasaan di Turkmenistan diperebutkan oleh Kekaisaran Persia, Kekahanan Khiva, para Emir dari Bukhara, dan penguasa Afganistan. Selama masa ini, pemimpin spiritual Turkmen, Magtymguly Pyragy terkenal karena upaya untuk menjaga kemerdekaan dan otonomi untuk penduduknya.
Pada masa itu, wilayah yang luas di Asia Tengah, termasuk Turkmenistan belum dipetakan dan hampir tidak dikenal secara luas oleh bangsa Eropa dan Alam Barat. Persaingan untuk menguasai wilayah tersebut selang Kekaisaran Inggris dan Kekaisaran Tsar Rusia ditandai dengan Permainan Akbar. Sepanjang penaklukan mereka di Asia Tengah, Rusia dihadapi dengan perlawanan yang paling berat oleh Turkmenistan. Bagaimanapun juga, pada tahun 1894 Rusia telah dapat menancapkan pengaruhnya di Turkmenistan dan mengisikan wilayah itu ke dalam wilayah kekaisarannya.
Masa Uni Soviet
Berdasarkan Perjanjian Anglo-Rusia 1907, perang selang Kekaisaran Rusia dengan Kekaisaran Inggris di Asia Tengah pun usai. Sejak masa itu, Turkmenistan berada penuh dalam kekuasan Kekaisaran Tsar Rusia. Bermacam pengaruh dari adat Rusia, termasuk bahasa pun mulai diperkenalkan untuk bangsa Turkmen. Revolusi Oktober 1917 yang terjadi di Rusia dan ketidakseimbangan politik menyebabkan hasrat bangsa Turkmen mendeklarasikan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan, salah satu dari enam republik di Uni Soviet.

Seorang Turkmen berbusana tradisional, agak 1905–1915.
Perubahan akbar terjadi dalam kehidupan bangsa Turkmen. Bangsa Turkmen pun ditolak untuk sekular dan mengadaptasi cara berpakain bangsa Eropa. Aksara yang dipakai dalam bahasa Turkmen pun diganti dari aksara Arab lawas ke Latin dan pada akhirnya memakai Aksara Sirilik.
Namun, membawa bangsa Turkmen untuk meninggalkan cara-cara tradisional mereka untuk mendukung komunisme tidak sepenuhnya sukses sampai akhir tahun 1948. Kepemimpinan nasional Uni Soviet, selang tahun 1920 sampai 1930, sebenarnya mempromosikan "Penemuan Tradisi Bangsa Turkmen"[2]. Bangsa Turkmen mendapat perlakuan yang lebih dalam administrasi Soviet dan sistem pendidikan. Selama tahun Stalin memberi perintah, ia mengizinkan bahasa Turkmen sebagai bahasa resmi di Republik Sosialis Soviet Turkmenistan.
Masa Kemerdekaan
Ketika Uni Soviet mulai runtuh, Turkmenistan dan republik Asia Tengah lainnya cemas akan kondisi negara, karena mereka membutuhkan kekuatan ekonomi dan market umum dari Uni Soviet untuk dapat mencapai kemakmuran. Namun demikian, Turkmenistan mengumandangkan kemerdekaannya pada tanggal 27 Oktober 1991, dan merupakan republik terakhir Soviet yang memisahkan diri[3].
Pada tahun 1991, Turkmenistan bergabung dalam Persemakmuran Negara-Negara Berdiri sendiri, sebuah organisasi internasional yang anggotanya terdiri dari negara-negara pecahan Uni Soviet. Namun, Turkmenistan mngurangi status keanggotaannya dalam organisasi tersebut menjadi "anggota asosiasi" pada Agusus 2004. Pernyataan yang dikirimkan oleh Presiden Turkmenistan bahwa kepemimpinan negara tersebut akan netral selamanya[4].
Pemimpin lama Republik Sosialis Soviet Turkmenistan, Saparmurat Niyazov menjadi presiden pertama Turkmenistan setelah keruntuhan Uni Soviet. Di bawah kepemimpinan ia, hubungan selang bangsa Rusia dan Turkmen sangat dingin. Ia menyebut dirinya sebagai seorang promotor Muslim tradisional dan adat bangsa Turkmen, bahkan ia menyebut dirinya sebagai Türkmenbaşy, yang berfaedah Pemimpin semua bangsa Turkmen. Perpanjangan kekuasaan ia lebih akbar pada awal 1990an, dan pada tahun 1999, ia menjadi Presiden seumur hidup.
Ia meninggal pada 21 Desember 2005 tanpa meninggalkan pewaris. Seorang mantan wakil perdana menteri dikabarkan yaitu anak tidak sahnya ia. Gurbanguly Berdymukhamedov ditunjuk untuk menggantikan ia pada 11 Februari 2007 menempuh pemilihan umum.
Politik

Istana Kepresidenan Turkmenistan di 
AshgabatSetelah 69 tahun menjadi bagian dari Uni Soviet dan 67 tahun menjadi bagian dari republik kesatuan dalam Uni Soviet, pada tanggal 27 Oktober 1991,rakyat Turkmenistan menimbang untuk berdiri sendiri dan berpisah dari Uni Soviet.
Presiden seumur hidup Saparmurat Atayevich Niyazov yang merupakan mantan birokrat Partai Komunis Uni Soviet yang memimpin Turkmenistan dari tahun 1985, ketika ia menjabat ketua Partai Komunis Turkmenistan. Ia mengambil alih kepemimpinan setelah keruntuhan Uni Soviet dan pada tanggal 28 Desember 1999, ia diangkat sebagai Presiden seumur hidup Turkmenistan oleh Mejlis (majelis setempat).
Bekas partai Komunis, sekarang dikenal sebagai Partai Demokrat Turkmenistan yang merupakan partai tunggal yang diizinkan oleh pemerintah. Partai polik lainnya dianggap tidak sah atau ilegal kecual mendapat persetujuan dari pemerintah.
Pembagian Wilayah
Turkmenistan dibagi menjadi lima provinsi atau welayatlar (tunggal welayat) dan sebuah wilayah ibukota. Setiap welayat dibagi menjadi beberapa etraplar (tunggal etrap).
| Provinsi | ISO 3166-2 | Ibukota | Luas[5] | Jumlah Penduduk (2005)[5] | Key | 
|---|
| Kota Ashgabat |   | Ashgabat | 470 km2 (180 mil²) | 871,500 |   | 
|---|
| Provinsi Ahal | TM-A | Anau | 97.160 km2 (37,510 mil²) | 939,700 | 1 | 
|---|
| Provinsi Balkan | TM-B | Balkanabat  | 139.270 km2 (53,770 mil²) | 553,500 | 2 | 
|---|
| Provinsi Daşoguz | TM-D | Daşoguz | 73.430 km2 (28,350 mil²) | 1,370,400 | 3 | 
|---|
| Provinsi Lebap | TM-L | Türkmenabat | 93.730 km2 (36,190 mil²) | 1,334,500 | 4 | 
|---|
| Provinsi Mary | TM-M | Mary | 87.150 km2 (33,650 mil²) | 1,480,400 | 5 | 
|---|
Iklim
Sebagian akbar wilayah Turkmenistan merupakan gurun pasir terkering di alam, yang dimana di beberapa tempat memiliki curah hujan tahunan hanya mencapai 12 mm (0.47 inci). Suhu tertinggi yang pernah tercatat yaitu agak 48.9 °C (120°F) dan di Kerki, sebuah kota kecil yang terletak di tepi Sungai Amu Darya, yaitu agak 51.7 °C (125.1 °F) pada Juli 1983.
Geografi
Terletak di Asia Tengah yang sebagian akbar merupakan wilayah gurun pasir yang dibatasi oleh barisan pegunungan, menyebabkan 80% wilayahnya diselimuti oleh gurun Karakum. Di bagian tengah wilayah ini merupakan kawasan Dataran rendah Turpan. Di bagian barat energi wilayah ini terdapat pegunungan Kopet Dag yang memiliki puncak tertinggi Kuh-e Rizeh (Gunung Rizeh) agak 2,912 meter (9,553 kaki)[6].

Badai pasir di Turkmenistan
Di bagian barat negara ini terbentang Barisan Pegunungan Balkan Akbar (sebagian akbar terletak di Provinsi Balkan) dan juga Barisan Pegunungan Köýtendag di bagian timur laut yang berbatasan dengan Uzbekistan, yakni di Provinsi Lebap. Barisan Pegunungan Balkan Akbar menjulang tinggi dengan puncak tertingginya Gora Arlan (Gunung Arlan) agak 1,880 meter (6,710 kaki)[7] dan puncak tertingginya, Ayrybaba yang terletak di Barisan Pegunungan Kugitangtau agak 3,137 meter (10,292 kaki)[8]. Terbentang pula sungai-sungai akbar seperti Amu Darya, Mughrab dan Hari.
Demografi
Sebagian akbar penduduk Turkmenistan merupakan etnis Turkmen dan diturutkan oleh etnis-etnis minoritas lainnya seperti etnis Uzbek dan Rusia. Jumlah kecil minoritas lainnya berasal dari etnis Kazakh,Tatar, Ukraina, Azerbaijan, Armenia dan Balokh. Persentasi etnis Rusia menurun dari 18.6% pada tahun 1939 menjadi 9.5% pada tahun 1989.
Bahasa
Bahasa Turkmen merupakan bahasa resmi di Turkmenistan, walaupun sedang jumlah penduduknya yang memakai bahasa Rusia untuk komunikasi antaretnis. Agak 72% penduduknya memakai bahasa Turkmen, 12% memakai bahasa Rusia, 9% memakai bahasa Uzbek dan 7% memakai bahasa lainnya.
Agama
Berdasarkan pada CIA World Factbook, Islam dianut oleh agak 89% penduduk, sementara 9% penduduknya menganut kristen Gereja Ortodoks dan lainnya agak 2% dilaporkan sebagai penganut atheis. Islam masuk ke Turkmenistan menempuh kegiatan misionaris, dimana para misionaris merupakan penduduk suci yang terkadang dianggap sebagai leluhur dari suku atau etnik tertentu, kemudian mereka menjadi "pendiri" kumpulan suku.
Pada masa Uni Soviet, semua hal yang bertalian dengan keagamaan dibekukan oleh otoritas komunis Soviet. Sebagian akbar sekolah dan lembaga keagamaan ditutup dan dilarang, bahkan sebagian akbar mesjid pun ditutup. Namun, sejak tahun 1990, telah dilaksanakan usaha untuk mengembalikan semua peninggalan adat yang hilang dan dilarang pada masa Uni Soviet. Presiden pertama Saparmurat Atayevich Niyazov mencetuskan bahwa nilai-nilai dasar keislaman harus diajarkan di sekolah-sekolah umum. Beberapa institusi islam, termasuk sekolah-sekolah keagamaan dan mesjid telah kembali dinyatakan dengan jumlah bantuan dukungan dari Arab Saudi, Kuwait dan Turki. Kelas-kelas keagamaan pun dipersiapkan di semua sekolah dan mesjid dengan beberapa memakai Bahasa Arab, pelajaran Al-Qur'an dan Hadis, serta sejarah Islam.[9]
Warisan
Lihat pula
Rujukan
- ^ Freedom House: Freedom in the world, country report on Turkmenistan http://www.freedomhouse.org/template.cfm?page=22&year=2009&country=7723
 - ^ Terry Martin- the Affirmative Action Empire (Itacha & London)
 - ^ Tribe, Class, and Nation in Turkmenistan, page 1 Tribal Nation: The Making of Soviet Turkmenistan
 - ^ Turkmenistan Reduces Ties To ‘Associate Member' Radio Free Europe, 29 August 2005
 - ^ a b Statistical Yearbook of Turkmenistan 2000-2004, National Institute of State Statistics and Information of Turkmenistan, Ashgabat, 2005.
 - ^ Kuh-e Rizeh on Peakbagger.com
 - ^ Mount Arlan on Peakbagger.com
 - ^ Ayrybaba on Peakbagger.com
 - ^ Larry Clark, Michael Thurman, and David Tyson. "Turkmenistan". A Country Study: Turkmenistan (Glenn E. Curtis, editor). Library of Congress Federal Research Division (March 1996). This article incorporates text from this source, which is in the public domain.[1]
 - ^ UNESCO. Ancient Merv State Historical and Cultural Park.
 - ^ UNESCO. Köneürgenç.
 - ^ UNESCO. Nisa Fortress.
 
Pranala luar
Sumber : 
ensiklopedia.web.id, pustaka-khusus-q.kuliah-karyawan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dll-nya.